Oleh: Aep Saepulloh Darusmanwiati
(Ringkasan Pengajian Senin, 26 Okt 2009 di rumah Ibu Wirda tentang: Adab Berteman Dalam Ajaran Islam)
(Ringkasan Pengajian Senin, 26 Okt 2009 di rumah Ibu Wirda tentang: Adab Berteman Dalam Ajaran Islam)
Syaikh Abdurrahman as-Silmy dalam bukunya Adâb ash-Shuhbah (etika dalam berteman) menuturkan, bahwa dalam berteman, anggota tubuhpun, baik yang lahir maupun yang bathin, mempunyai adab, etika, sopan santun yang harus diperhatikan. Apabila adab tersebut dijaga dan dilaksanakan, niscaya ia akan bahagia di dunia dan akhirat. Adab anggota tubuh dimaksud adalah:
Adab kedua mata:
Hendaklah kedua mata menatap teman-teman kita dengan tatapan penuh kasih sayang dan kecintaan tulus, dan saudara serta orang-orang yang hadir mengetahui tatapan kita yang penuh kasih sayang itu.
Hendaklah menatap teman kita pada bagian yang paling bagus dari dirinya.
Janganlah anda memalingkan penglihatan, mana kala ia sedang berhadapan atau berbicara dengan anda.
Adab pendengaran:
Dengarlah pembicaraannya dengan penuh perhatian dan betul-betul menikmati.
Ketika kamu sedang berbicara dengannya, janganlah kamu palingkan pandangamu dari dirinya.
Jangan kamu potong pembicaraannya, dengan sebab apapun. Apabila anda terpaksa karena masalah waktu atau sesuatu yang sangat penting, maka mintalah izin sebelum memotong pembicaraannya serta sampaikan sebab atau alasan memotong pembicaraannya itu dengan baik.
Adab mulut / lidah:
Berbicaralah dengan teman-teman anda sesuatu yang mereka sukai.
Ketika anda dimintai pendapat atau nasihat atas pembicaraan yang telah disampaikannya, maka berikanlah pendapat dan nasihat dengan sebaik mungkin.
Jangan teruskan pembicaraan anda, manakala anda mengetahui bahwa teman anda tidak menyukai pembicaraan tersebut, kata-kata yang digunakan atau lainnya.
Jangan kamu tinggikan suara kamu ketika berbicara dengan temanmu.
Jangan mengajak berbicara tentang sesuatu yang tidak dipahaminya, dan berbicaralah berdasarkan pemahaman dan pengetahuannya.
Adab kedua tangan:
Kedua tangan hendaknya senantiasa terbuka lebar untuk teman-teman dengan kebaikan-kebaikan dan pertolongan-pertolongan
Janganlah kedua tangan anda ditutup, tidak membantu dan tidak menolong mereka manakala mereka memohon bantuan dan pertolongan.
Adab kedua kaki:
Hendaknya ia berjalan senantiasa mengikuti langkah temannya, dan jangan mendahuluinya.
Ketika teman itu mendekat kepada anda karena hendak memohon pertolongan anda atau karena memerlukan anda, maka segeralah mendekat kepadanya. Setelah itu, kembalilah ke tempat semula.
Janganlah mengambil hak-hak mereka, karena hal itu akan mengurangi kepercayaan mereka kepadamu,
Berdirilah segera manakala teman-teman anda melihat dan menghampiri anda.
Janganlah duduk terlebih dahulu, sebelum mereka duduk lebih awal.
Duduklah di tempat yang sama dengan tempat duduk mereka.
Sedangkan adab yang berkaitan dengan bathin (hati) adalah:
Hendaklah ikhlas dalam semua hal
Apa yang dilakukan semata-mata karena mengharap ridha Allah
Bersabarlah selalu
Senantiasa m elapangkan dada
Senantiasa berbaik sangka kepada teman-teman
Melakukan segala sesuatu penuh keridhaan.
Senantiasa peduli dengan urusan-urusan mereka, karena Rasulullah saw pernah bersabda: “Siapa yang tidak peduli dengan persoalan muslim, maka bukan termasuk golonganku”. Wallahu a’lam bis shawab.
Adab kedua mata:
Hendaklah kedua mata menatap teman-teman kita dengan tatapan penuh kasih sayang dan kecintaan tulus, dan saudara serta orang-orang yang hadir mengetahui tatapan kita yang penuh kasih sayang itu.
Hendaklah menatap teman kita pada bagian yang paling bagus dari dirinya.
Janganlah anda memalingkan penglihatan, mana kala ia sedang berhadapan atau berbicara dengan anda.
Adab pendengaran:
Dengarlah pembicaraannya dengan penuh perhatian dan betul-betul menikmati.
Ketika kamu sedang berbicara dengannya, janganlah kamu palingkan pandangamu dari dirinya.
Jangan kamu potong pembicaraannya, dengan sebab apapun. Apabila anda terpaksa karena masalah waktu atau sesuatu yang sangat penting, maka mintalah izin sebelum memotong pembicaraannya serta sampaikan sebab atau alasan memotong pembicaraannya itu dengan baik.
Adab mulut / lidah:
Berbicaralah dengan teman-teman anda sesuatu yang mereka sukai.
Ketika anda dimintai pendapat atau nasihat atas pembicaraan yang telah disampaikannya, maka berikanlah pendapat dan nasihat dengan sebaik mungkin.
Jangan teruskan pembicaraan anda, manakala anda mengetahui bahwa teman anda tidak menyukai pembicaraan tersebut, kata-kata yang digunakan atau lainnya.
Jangan kamu tinggikan suara kamu ketika berbicara dengan temanmu.
Jangan mengajak berbicara tentang sesuatu yang tidak dipahaminya, dan berbicaralah berdasarkan pemahaman dan pengetahuannya.
Adab kedua tangan:
Kedua tangan hendaknya senantiasa terbuka lebar untuk teman-teman dengan kebaikan-kebaikan dan pertolongan-pertolongan
Janganlah kedua tangan anda ditutup, tidak membantu dan tidak menolong mereka manakala mereka memohon bantuan dan pertolongan.
Adab kedua kaki:
Hendaknya ia berjalan senantiasa mengikuti langkah temannya, dan jangan mendahuluinya.
Ketika teman itu mendekat kepada anda karena hendak memohon pertolongan anda atau karena memerlukan anda, maka segeralah mendekat kepadanya. Setelah itu, kembalilah ke tempat semula.
Janganlah mengambil hak-hak mereka, karena hal itu akan mengurangi kepercayaan mereka kepadamu,
Berdirilah segera manakala teman-teman anda melihat dan menghampiri anda.
Janganlah duduk terlebih dahulu, sebelum mereka duduk lebih awal.
Duduklah di tempat yang sama dengan tempat duduk mereka.
Sedangkan adab yang berkaitan dengan bathin (hati) adalah:
Hendaklah ikhlas dalam semua hal
Apa yang dilakukan semata-mata karena mengharap ridha Allah
Bersabarlah selalu
Senantiasa m elapangkan dada
Senantiasa berbaik sangka kepada teman-teman
Melakukan segala sesuatu penuh keridhaan.
Senantiasa peduli dengan urusan-urusan mereka, karena Rasulullah saw pernah bersabda: “Siapa yang tidak peduli dengan persoalan muslim, maka bukan termasuk golonganku”. Wallahu a’lam bis shawab.
0 komentar:
Post a Comment